CERITA DEWASA - Ini adalah pengalamanku sendiri tentang seks. Namaku Jony, aku seorang freelance dan berumur 22 tahun saat itu. Aku mempunyai banyak waktu dalam keseharianku, jadi selalu ada waktu luang untukku. Aku punya seorang teman baik dan sangat dekat denganku, dia bernama Desta. Dia berpacaran dengan Ayu(sebut saja dengan nama itu). Dan cerita ini bermula dari mereka.

Suatu hari dibulan Ramadan, biasa aku sedang nongkrong dengan teman-teman di salah satu rental Playstation daerah Kota ku. Saat itu masih pagi sekitar jam 10.00, Dalam benakku aku melihat si Desta selalu murung dan diam, tidak biasanya dia seperti itu padahal dia adalah orang yang ceria dan selalu membuat lelucon-lelucon yang mampu menghilangkan kesepian di antara kami, tapi hari ini dia beda gak tau apa yang ada dipikirannya. Lagi asyik nya nongkrong, kami dikagetkan dengan si Ayu, tiba-tiba dia datang dan berteriak. Entah ada apa dengan mereka berdua seperti terlihat cek-cok. Aku sebagai temen ingin melerai dan menasehati mereka, tapi merasa tak enak juga nanti dikira ikut campur urusan orang. Tak lama mereka cek-cok, Ayu pun pergi dengan tergesa-gesa dan meninggalkan Desta. Aku mencoba bertanya keadaan kepada Desta, tapi si Desta hanya menjawab dengan santai "biasa kog bro, namanya juga cewek". Setelah singkat si Desta bercerita ternyata mereka putus, cuma gara-gara Ayu mendengar dari orang bahwa Desta selingkuh, emm sungguh rumit, padahal menurut ku si Ayu adalah tipe cewek yang romantis, dia berparas cantik dengan kulit putih yang sangat bersih dan lembut, dengan buah dada yang montok dan lekuk tubuh yang indah, gak kebayang jika dia adalah pacarku hehe, ingin banget rasanya menikmati tubuh seksinya.

Siang itu tiba-tiba ada sesuatu yang membuat ku terkejut, Ayu mengirim pesan teks padaku, padahal setauku dia gk punya nomor hp ku dan aku juga sebaliknya. Tapi dia berkata dapat nomorku dari seorang temen nya. Dalam isinya dia mengatakan sedang galau besar, pikirku kenapa dia cerita padaku, kenapa tidak mencoba baikan lagi dengan si Desta. Setelah lama kami saling balas, dia berkata ingin jalan-jalan kesuatu tempat agar pikiran dia dapat kembali tenang, batinku berkata mungkin ini kesempatanku untuk jalan dengan dia. Lalu aku mencoba iseng mengajak dia kesuatu tempat yang katanya pemandangan disana sangat indah dan cocok sebagai tempat berpacaran. Dia pun mau dan tak terkira betapa riangnya dalam benakku. Kami janjian utuk bertemu di salah satu kost teman kerja dia. Lalu aku pamit sama teman-temanku bahwa ada urusan mendadak, semua temanku terutama Desta gak ada yang tau jika aku akan jalan dengan Ayu, dari awal Ayu memang ingin merahasiakan soal ini pada Desta. Lalu aku pulang untuk bersiap-siap.

Akhirnya kami bertemu dengan Ayu di kost milik temannya. Namanya Dyah lumayan cantik dan ini juga pertama kali aku ketemu dengan Dyah. Dalam kamar kost hanya ada kami bertiga, kami hanya ngobrol biasa.Memang rejeki gak kemana larinya, disaat dyah keluar kamar ingin cari cemilan dan minuman, Ayu mulai memperlihatkan kenakalannya, mulanya dia hanya cerita tentang hubungan dia dengan Desta dengan penuh ke-lebay an seorang cewek, tapi yang membuat aku kaget tiba-tiba dia menggenggam tanganku, tak lama dia melepas tanganku dan menunduk malu, lalu dia menoleh kearahku dan tersenyum malu dan berkata maaf, kami pun terdiam diri. Lalu akupun bicara pada batinku sendiri, dasar bodoh itu tadi adalah kesempatanku untuk dekatin dia, tak lama aku mencoba memecahkan kesunyian untuk ngobrol dengan dia, "Yuk..jadi gak nanti?" kataku. "jadi apanya Jon?" jawaban Ayu terlihat bingung. Apa aku salah bertanya, bukankan tadi kami janji untuk pergi kesuatu tempat bersama.
Akupun jadi bingung sendiri, "emm..b-bukannya tadi kamu ngajak pergi yuk?" kataku sedikit kikuk.
"owhh ya jadi dong.. emang kenapa Jon kamu gk mau?" sahut dia sambil cemberut, sebenarnya dia kalau cemberut gitu imut banget, batinku ngelamun sambil menatap wajah imutnya. "Jon...heii?!! kog ngelamun sihh??" teriak dia yang membuatku jadi kaget dan salting. "eh anu... em-mau kog mauu...." jawabku asal nyeplos karena kaget. Dia pun ketawa melihat tingkahku yang aneh.

"Kamu tu lucu ya Jon" sahut dia disela-sela ketawa, "eh apanya coba yang lucu?" tanyaku bingung, tapi dia malah senyum dan mencubit perutku. Kami ngobrol dan ketawa bareng sesaat dan gak terasa kami juga semakin berdekatan posisi duduknya. Tak kusangka dan tak terduga, dia duduk sangat dekat denganku, dengan sedikit gerakan tanganku aku bisa merasakan kenyalnya dada dia yang emang gede banget. Entah disengaja atau gak dia mencubit perutku sekali lagi karena gk kuat ketawa dengan laluconku dan itu membuat reflek dari tanganku yang menyenggol pentilnya dengan keras. "ehh..ma-maaf yuk" kataku gugup merasa gak enak. Rupanya dia gak marah, dia malah tersenyum dan memelukku. Kurasakan betapa kenyalnya pentil dia yang merapat ke lenganku. Entah apa yang dia pikirkan, apa yang membuat dia bisa melakukan hal ini tapi pelukannya ini membuat anuku bangun, dan aku membalas pelukan dia. Tak lama kami terdiam saling peluk datang si Dyah yang mengacaukan suasana. Kami berdua dibuat kaget dengan kedatangannya yang tiba-tiba, sampai-sampai tubuhku di dorong dengan kerasnya oleh Ayu.

Sore itu kami pergi meninggalkan kost Dyah dan menuju ke bukit Melati menggunakan motorku, tempat tujuan kami semula. belum setengah perjalanan langit mendung dan merintikan air hujan. Dengan cepat aku mencari tempat untuk berteduh, dan kamipun berteduh di depan sebuah toko yang sudah kosong dan tutup. Hujan smakin deras dan kami mulai kedinginan, si Ayu yang tadinya hanya duduk biasa di atas motor tiba-tiba memelukku dari belakang dengan eratnya, sepertinya dia memang sedang kedinginan. Kutawarkan dan ku kenakan jaketku padanya lalu dia kembali memelukku lagi, akupun tak hanya tinggal diam, karena dari awal anuku sudah mulai bangun dari tidurnya. Kuubah posisi dudukku sehingga sekarang kami berhadapan lalu ku peluk dia dan ku sarangkan bibirku di lehernya, betapa wangi aroma parfum Ayu yang membuat benakku semakin bergairah saja, belum lagi pentilnya yang montok yang melekat hangat di dadaku. Tak lama kemudian kami hanya saling pandang, lalu kuberanikan diri untuk mencium bibirnya. Dia juga tak mau kalah, Dia lumat bibirku dengan penuh nafsu, mungkin hasrat kami saat ini sama terbuai dalam satu gairah. Jalanan begitu sepi jadi kami bisa leluasa saling bercumbu. Kuremas pentilnya yang masih terbungkus kaos oblong dan bra itu, sungguh kenyal dan montok, "ahhhh..." desahan Ayu yang terlihat keenakan membuat diriku semakin semangat mencumbunya. Kunaikan sedikit bajunya lalu ku raih pentilnya yang masih terbungkus bra, kumasuk kan tanganku dan ku remas-remas buah dadanya yang begitu montok sambil sesekali ku pilin-pilin putingnya yang terasa imut, "emhh ahhhh..ahh..." desahan ayu yang semakin menggila karena permainan dari jari-jari tanganku. Ternyata memang benar wanita memang sensitif dititik itu.

Sejenak kami berhenti bercumbu, dia mengatakan hal yang tak pernah kubayangkan sebelumnya, "Jon sebenernya dari awal akuudah suka ma kamu bukannya Desta." kata Ayu dengan ekspresi meyakinkanku
. "tapi kog kamu jadian ma Desta bukannya ma aku?" tanya ku dengan nada selidik. "mau gimana lagi dia duluan yang nembak, lagian kita kan juga belum kenal waktu aku jadian sama Desta" jawab dia sambil manyun. Kami memang baru saling kenal setelah Desta mengajak Ayu maen ditempat biasa aku nongkrong, tak salah lagi firasatku waktu itu, dari pandangan pertama kami ada hal dia rasakan.

Hujan pun berhenti dan kami segera bersiap untuk melakukan perjalanan lagi. Dalam perjalanan lagi-lagi dia membuatku kaget, "jon gak usah kesana aja" kata Ayu yang bikin aku bingung. "maksudnya yuk?" tanyaku bingung, "gak usah kebukit Melati aja jon" jawab Ayu yang smakin membuatku bingung, "loh.. la trus mau kemana?" tanyaku sanbil menoleh kebelakang. "Emm kemana aja deh yang penting aku pengen sama kamu terus" jawab dia sambil meluk erat dari belakang. Aku pun bingung dengan Ayu, sebenarnya apa yang dia pengen, apa yang dia rencanain selama ini. "Kemana ya enaknya..." tanyaku, tanpa kusadari tangan Ayu perlahan meraih anuku yang sejak tadi sudah mengkerut karena kedinginan dan sesaat kembali tegang karena tangannya sudah sepenuhnya memegang anuku yang terbalut celana. Aku hanya bisa terdiam dan merasakan sakit-sakit risi karena anuku yang lumayan panjang ini mencoba kluar dari sarangnya, tak hanya di pegang tapi kontolku yang hampir sepenuhnya tegang ini juga diremas-remas.

Konsentrasiku semakin berkurang karena perasaan yang mengganjal ini. "Aku pengen ini kamu jon..." bisik Ayu di telingaku dan meremas anuku dengan keras. Aku tak percaya dia berkata seperti itu, tapi membuat aku merasa gugup dan kikuk. "lahh..t-terus gmn yuk?" tanyaku sok blo'on walau dalam hati aku juga sudah tau keinginan dia. "Ya terserah kamu jon mau gmn" jawab dia sambil ciumin leherku yang membuatku semakin merinding di buatnya. Lalu aku jawab "yaudah kita kehotel yang deket aja ya yuk, tapi yang murah-murah aja yuk..lagi bokek soale aku hehe". "iya jon..kemana aja aku mau asal sama kamu" jawabnya dengan nada menggoda. Akupun tersenyum dalam batin berkata, apa yang harus aku lakukan dia kan mantan pacar temen deketkua sendiri, dan baru aja putus tadi barusan. Tapi setan dalam diriku berkata lain dan ini lah kesempatanku untuk menikmati tubuh seksinya.

Tak lama kemudian kami menemukan hotel yang cocok, setelah cek in aku terbaring sebentar di springbad yang lumayan nyaman ini. "Aku mau pipis dulu bentar ya jon" kata Ayu sambil tersenyum dan berjalan masuk ke toilet. Aku lupa kalau ini adalah bulan Ramadan, setan apa yang merasukiku sampai kayak gini.  Lagi enak melamun aku dikagetkan Ayu yang kluar dari toilet yang hanya mengenakan handuk saja yang hanya berjarak 10cm dari selakangannya. Sungguh pemandangan yang belum pernah aku lihat, dan inilah yang selama ini inginku lihat. Dengan kulitnya yang putih dan buah dada yang menonjol montok terlihat sangat sempurna, pikiranku jadi tak karuan, jantungku semakin berdetak kencang dan kontolku ini semakin ingin keluar dari sarangnya. Ayu hanya tersenyum malu saat aku bengong memandangi tubuh seksinya. Dia perlahan memghampiriku yang lagi bengong. "Jon..kok benggong sihh.. jony?!" panggilnya dengan suara sedikit keras, "ehh i-iya yuk...apa" sautku kaget dan merubah posisi dari tiduran menjadi duduk.

Dia hanya tersenyum dan perlahan berlutut di hadapanku, dia mulai melepas kancing clanaku lalu melucuti semua yang aku kenakan termasuk celana dalamku, Tak kusangka kontolku bisa semakin gede dari biasanya dan berdiri tegak di depan wajahnya, "panjang banget punyamu jon hihi" tanya dia sengan sedikit gemas. "cuma buat kamu yuk" jawabku dengan gombal. Lalu dia mulai meremas dan mengocok-ngocok kontolku yang sudah sangat tegang itu, dimasukannya kontolku kedalam mulutnya, lalu dia menghisap-hisap kontolku dengan gerakan naik turun yang membuat aku merasakan bagai terbang melayang ke langit, sungguh nikmat hisapan bibir munggil milik ayu, tak kukira dia bisa sepandai ini melakukan oral seks. "ahhhh ohh... " desahku nikmati isepannya yang begitu mantap, "ahhh ayuk...kamu pinter banget sayang owhh.." pujiku padanya, tapi dia terus mengocok-ngocok kontolku dan menghisap habis kontolku.

Selang beberapa menit, dia menyudahi permainannya, melepas kontolku yang basah dari tangannya begitu saja. Diapun berdiri dan melepas handuk yang melekat ditubuhnya dan sekaligus membuatnya telanjang bulat, sontak jantungku berhenti berdetak saat itu, apa yang aku lihat adalah sebuah tubuh gadis seksi yang selama ini aku idam-idamkan, mataku tak henti-hentinya melototi lekukan tubuh indahnya, alangkah mulusnya dan tanpa sehelai benangpun yang menutupinya, rambut kemaluannya tak begiu banyak mungkin memang sudah dipersiapkan untukku karena nampak seprti habis di cukur, tubuh indahnya membuat kontolku berdenyut. Lalu aku meraih pantat dan kudekakan tubuhnya kepadaku, kuremas pantatnya yang aduhai seksinya, ku raba-raba seluruh tubuhnya yang lembut dan akupun tertuju pada pentilnya yang begitu gede menantang, ku remas-remas pentilnya dan membuat dia merintih keenakan. Tak lama lalu kutarik dia ke ranjang, kutidurkan dia di sampingku.

Kucumbu bibirnya yang imut, kujilati lehernya yang mulus sambil kuremas-remas penuh nafsu buah dadanya yang montok. "ahhhh jony.. enak sayangg...ahhh" desahnya keenakan, kemudian kuemut puting munggilnya yang sudah mengeras dan ku hisap-hisap habis putingnya. "ahhh geli sayangg...geli ahhh". Akupun berpindah posisi dan sekarang aku ada diatas tubuhnya, kujilatin seluruh tubuhnya dari leher sampai keperutnya, begitu mulus dan nikmat rasanya. Sesekali kugigit putingnya karena gejolak birahi dan kegemasanku padanya mulai memuncak, dengan nafsu kuhisap kuemut putingnya yang dari tadi sudah mengeras, "iya sayangg ahhh disitu.. enak banget ahhh..." desahannya semakin membuat kontol ini berdenyut. Dengan sigap tanganku meraba-raba vaginanya dan dia melonjat kegelian, kuelus vaginanya yang sudah sangat basah, ku usap itilnya yang sedikit menonjol dan Ayu semakin mendesah keras "aghhhhh.... " kuusap dan ku elus itilnya sambil mulutku masih terus melumat putingnya. "Enak sayangg ahhh.. " kemudian dia merangkulkan kakinya di pinggangku dan membuat dia bisa leluasa menggesek-gesekkan vaginanya ke kontolku yang berdenyut-denyut, tak lama kemudian aku bangun dari posisiku awal, lalu aku membuka lebar slakangannya dan aku mulain jilatin vaginanya yang berwarna pink itu, kujilat ku isep habis itilnya dan membuat dia semakin melonjat keenakan, "ahh ahhh..masukin dong sayang.. ayo ahh.. masukin sekarang.." pintanya dengan nada terpatah-patah karena rasa nikmat play warming dariku. Tapi pintanya itu malah membuatku semakin bergairah dan nafsu untuk mengulum vaginanya lebih lama, kujilat kuemut itilnya yang merah membuat gerak tingkahnya tak karuan "ahh.. ahhh.. geli jon jangan ahh.. " aku tak peduli dengan ocehannya terus saja kuteruskan dan tak lama kemudian teriakan dari Ayu menandakan bahwa dia sudah mencapai orgasme "aaahhhhhhh... ". Aku berhenti sejenak dan kulihat badan Ayu terkulai lemas dengan selakangan yang terbuka lebar, dapat kulihat cairan vagina yang teramat banyak keluar dari liang vaginanya. Wajahnya yang begitu cantik, baru saja seperti merasakan sebuah kenikmatan yang luar biasa, membuat wajahnya begitu menggemaskan.

Kubiarkan sebentar dia terkulai lemas, lalu aku peluk lagi dia yg terlentang, wajahnya terlihat merasa sangat puas dengan permainanku tadi. "Kamu nakal jon..sampe lemes banget aku.."  katanya sambil tersenyum, "mau lanjut lagi gak? ini tadi belum seberapa sayang..", ku bales senyumnya dan ku tindihin lagi dia, ku cumbu lagi dia dengan lembut dan mesra, supaya dia kembali terangsang. Tanpa menunggu lama aku udah gak sabar pngen ngrasain pijitan vaginanya, langsung aja aku tancepin batang kontolku yang sejak awal udah mengeras, perlahan kepala kontolku menyeruak masuk menembus hingga pangkal vaginanya. "Ahhhh.. jony enak sayangg.. " rintihnya dengan keras. Hangat, licin dan berdenyut-denyut mencengkeram batang dan menjebak dalam-dalam kepala kontolku, ku ketahui dari sini bahwa dia sudah tidak perawan lagi, tapi siapa urus, nikmatin aja lah semua ini.

Lalu dengan memeluknya erat aku mempermainkan pinggulku naik turun, dan semakin membuat desahannya tak terkontrol, "ahh ahhh sayangg.. ahh ahhh..." Suara erangan dan rintihannya mengalun sensual mengiringi ayunan batang kemaluanku yang pelan dan kalem keluar masuk liang sanggama yang kurasakan sangat menggigit saking sempitnya, semakin kupercepat laju pinggulku naik turun, membuat mata Ayu membelalak, bibirnya meringis mengeluarkan desis panjang. "Terus jon teruss sayangg.. ampunn.. enak sayangg... " semakin lama semakin terasa suara gemercak dari selangkangan kami, semakin basah liang vagina Ayu. Wajah cantiknya semakin mengkerut dan matanya menatapku dengan sangat tajam. "ouwwwhhhh sayangg, enakkk.. aku.. gak.. tahann...." kata dia merengek dan mendesah seprti orang menangis, Aku tau situasi wanita yang dihajar nikmatnya orgasme, segera kuayun batang kontolku menembus liang vagina Ayu sedalam-dalamnya dengan laju dan tenaga yang kutambah, tubuh Ayu semakin menggelepar diatas ranjang dengan wajah menengadah menatap atas. "ampunn jon.. ouhhh ampunnn..." Tubuh seksinya tengah di hantam badai orgasme yang dahsyat, aku merasakan pijatan dari liang vaginanya yang terkadang menjepit lembut dan mengembang lagi yang membuat kontolku semakin berdenyut tak karuan yang ingin menyemprotkan sperma di laing vaginanya. Tapi dengan perlahan kuhentikan sodokanku secara lembut dan menempatkan batang kontolku di titik terdalam di vaginanya, Ayu tergolek lemas, nafasnya tersenggal-senggal tampak dari gerakan dada montoknya yang bergetar cukup keras. Akupun menikmati situasi dimana Ayu merasakan nikmat yang begitu hebat, setelah 2menit kontolku tak bergerak dari liang vaginanya yang semakin basah, dengan gerakan lembut kembali kugerakan kontolku menusuk menembus vagina Ayu, tubuh moleknya menggeliat lemas disertai mulutnya mendesis panjang, Ayu kembali menatapku dengan tatapan tajam berasa seperti ingin menangis.

"ayoo sayangg.. lagi sayangg... " ocehan Ayu yang ingin di puaskan untuk ketiga kalinya, lalu dia memelukku erat dan dadanya yang montok itu terjepit erat oleh dadaku, dengan jilatan ciuman nakal yang di hantarkan bertubi-tubi di leherku. "Hhh... hhhh..." terdengar suara dengusan nafasnya membuatku kembali semakin merangsang. Aku dibuat menggerang oleh tingkah Ayu, kakinya dilingkarkan memeluk pantatku seakan ikut mendongkrak alunan kontolku. Semakin kupercepat ayunan kontolku terasa jepitan liang vaginanya semakin terasa memijat lembut dan semakin membuatku tak tahan, ku tancapkan kontolku di liang vaginanya yang paling dalam dan aku menggeram panjang bersama dengan itu Ayu mendesis hebat, kami orgasme di waktu bersama, semburan dari kontolku menumpahkan cairan kental dan menghantarkan kerongga-rongga vaginanya membuat Ayu terbelalak terkulai lemas. Kami saling ciuman, berpelukan untuk waktu yang lama, dengan kontolku yang masih menancap di liang senggamanya.

Tak terasa hari sudah mulai malam dan kami bersiap untuk mandi bareng, dalam kamar mandi kami mengulangi kenikmatan itu sekali lagi. Hari itu menjadi salah satu hari keberuntunganku, berhasil mendapatkan wanita yang aku impikan juga kepuasan yang tak pernah ku bayangkan. Sekali lagi ini adalah pengalaman pribadi saya(Admin)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top